Ocha suka suka
Selasa, 06 Mei 2014
Sistem Reproduksi pada Manusia (Artikel Lengkap)
Salah satu ciri makhluk hidup khususnya manusia
adalah berkembang biak. Manusia berkembang biak untuk melestarikan
jenisnya. Untuk berkembang biak manusia menggunakan alat reproduksi.
Alat reproduksi pada manusia terdiri dari beberapa bagian yang disebut
sistem reproduksi. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan
interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk
berkembang biak.
1. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Pria
Sistem
reproduksi pada pria terdiri dari 2 bagian utama yaitu testis yang
merupakan tempan pembentukan sperma, dan penis. Pada manusia, kedua
organ ini berada di luar perut. Letak testis yang berada di luar perut
memungkinkan untuk mengatur suhu sperma, yang membutuhkan suhu tertentu
untuk bertahan hidup yaitu sekitar 2-3o C lebih rendah dari suhu tubuh normal yaitu 37o C. Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada pria:
- Testis adalah tempat untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan juga hormon kelamin jantan (testosteron). Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.
- Epididimis adalah saluran yang keluar dari testis. Setiap testis memiliki satu epididimis sehingga jumlahnya sepasang. Di epididimis sperma disimpan hingga matang.
- Vas deferens adalah saluran yang merupakan lanjutan dari epididimis. Fungsinya adalah sebagai penghubung antara epididimis dengan kantong sperma.
- Vesikula seminalis adalah sebuah kantong yang dindingnya menghasilkan getah sebagai makanan untuk sperma.
- Kelenjar cowper adalah kelenjar yang menghasilkan getah berupa lendir dan dialirkan ke uretra.
- Uretra adalah saluran urine dari kandung kemih sampai keluar tubuh melalui penis.
- Penis adalah organ yang berperan dalam proses kopulasi. Kopulasi adalah hubungan antara kelamin pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan sperma ke dalam rahim wanita.
- Skrotum adalah kantong testis yang berfungsi melindungi testis dan mengatur suhu testis.
2. Bagian-Bagian Alat Reproduksi pada Wanita
Sistem
reproduksi pada wanita juga terdiri dari 2 bagian utama yaitu vagina
dan uterus. Ovarium menghasilkan ovum betina. Vagina melekat pada rahim
melalui leher rahim, sementara rahim melekat pada ovarium melalui tuba
falopi. Dalam jangka waktu tertentu, ovarium melepaskan sel telur, yang
melewati tuba falopi ke dalam rahim.
Pembuahan
ovum dengan sperma terjadi di tuba falopi. Peristiwa pembuahan ini
disebut fertilisasi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot
bergerak menuju rahim. Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah
berulang kali membentuk embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada
dinding rahim. Embrio akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim
membentuk janin. Janin akan keluar sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan
berada di dalam rahim. Jika sel telur tidak dibuahi, sel telur ini akan
keluar bersama dengan meluruhnya dinding rahim. Peristiwa ini disebut
menstruasi.
Berikut adalah bagian-bagian alat reproduksi pada wanita:
- Ovarium adalah tempat pembentukan sel telur (ovum). Ovarium berjumlah sepasang dan terdapat di rongga badan.
- Tuba falopi adalah penghubung antara ovarium dan rahim. Jumlahnya juga sepasang. Di sinilah pembuahan sel telur oleh sperma terjadi.
- Rahim adalah tempat janin terbentuk sampai terbentuknya embrio dan kelahiran anak.
- Vagina adalah akhir dari saluran kelamin wanita dan tempat bayi keluar pada saat kelahiran.
3. Proses Reproduksi pada Manusia
Proses
reproduksi pada manusia dimulai dengan hubungan seksual, kemudian
diikuti oleh sembilan bulan kehamilan sebelum melahirkan. Selama
bertahun-tahun orangtua merawat anaknya hingga menjadi manusia yang
independen. Kehamilan dapat dihindari dengan menggunakan alat
kontrasepsi seperti kondom untuk pria dan KB untuk wanita.
3.1. Usia Subur
Sistem
reproduksi pada manusia mulai terlihat jelas pada saat usia subur yaitu
diawali pubertas, pada wanita ditandai peristiwa haid (menstruasi) yaitu keluarnya darah akibat dari meluruhnya selaput rahim (endometrium)
disertai pecahnya pembuluh darah. Hal ini merupakan tanda wanita telah
menghasilkan sel telur. Usia subur pada wanita berakhir ketika sudah
tidak haid (menopause).
Tahap siklus menstruasi:
- Fase menstruasi, dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron.
- Fase pra ovulasi, dipengaruhi oleh hormon FSH.
- Fase ovulasi, dipengaruhi oleh hormon LSH.
- Fase pasca ovulasi, dipengaruhi oleh hormon progesteron.
Sedangkan
usia subur pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah, yaitu keluarnya
sperma pada waktu tidur karena terjadi rangsangan seksual dalam
mimpinya. Usia subur pada laki-laki berlangsung sepanjang hidupnya.
3.2. Hubungan Seksual
Reproduksi
pada manusia merupakan pembuahan di dalam yakni melalui hubungan
seksual. Dalam proses ini, alat kelamin pria (penis) dimasukkan ke dalam
alat kelamin wanita (vagina). Selama proses ini, sperma akan disalurkan
ke vagina selanjutnya menuju rahim dan tuba falopi. Di tuba falopi
terjadi pembuahan sel telur oleh sperma.
3.3. Kehamilan
Kehamilan
adalah saat dimana janin berkembang di dalam rahim wanita. Selama
kehamilan, janin menerima semua nutrisi dan oksigen melalui darah dari
wanita melalui plasenta. Plasenta melekat pada janin melalui tali pusar.
Akibatnya, wanita memerlukan kalori yang lebih besar. Selain itu,
wanita juga memerlukan beberapa vitamin dan nutrisi dalam jumlah yang
lebih besar dari normal, sehingga wanita perlu makan dalam jumlah yang
lebih besar. Masa kehamilan pada manusia adalah sekitar 266 hari.
3.4. Kelahiran
Setelah
janin berkembang, janin akan mendorong keluar dan menuju proses
persalinan. Manusia yang baru lahir disebut bayi. Bayi harus mulai mampu
bernapas sendiri setelah kelahiran. Tak lama kemudian, plasenta ikut
keluar dan tali pusar akan diputuskan.
3.5. Perawatan oleh Orangtua
Bayi
manusia hampir tidak berdaya dan membutuhkan perawatan dari orangtua
selama bertahun-tahun. Salah satu yang harus dilakukan adalah menyusui
bayi oleh ibunya.
4. Kelenjar pada Sistem Reproduksi Manusia
Sistem
reproduksi pada manusia juga terdiri dari beberapa kelenjar yang
mendukung proses reproduksi. Berikut adalah beberapa kelenjar pada
sistem reproduksi:
- Vesika Seminalis, adalah kelenjar pada pria yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning, mengandung makanan sebagai sumber energi untuk pergerakan sperma.
- Kelenjar Prostat, adalah kelenjar pada pria yang berfungsi sebagai penghasil semen terbesar yang bersifat encer, berwarna putih dana berisi makanan untuk sperma.
- Kelenjar bulbourethralis, adalah kelenjar yang terdapat pada uretra wanita yang berfungsi mensekresi cairan lendir bening untuk pada menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
- Kelenjar Bartholini, adalah Kelenjar yang terdapat pada vagina wanita berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis saat berhubungan badan.
5. Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia
Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut adalah beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
- FSH (Follicle Stimulating Hormone) adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH ini berfungsi dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai oogenesis. Di samping itu, FSH juga merangsang produksi hormon testoseron pada pria dan estrogen pada wanita.
- LH (Luteinizing Hormone). Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium, setelah terjadi poses ovulasi (pelepasan sel telur).
- Testosteron adalah hormon yang dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
- Estrogen. Hormon ini dihasilkan oleh folikel graaf di dalam ovarium. Hormon ini berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga berperan untuk merangsang produksi LH dan menghambat produksi FSH.
- Progesteron. Hormon ini dihasilkan oleh badan kuning atau korpus luteum di dalam ovarium. Berperan dalam proses pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan, progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan merangsang kelenjar susu memproduksi ASI.
- Oksitosin. Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis. Peranannya, yaitu pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal dari otot uterus.
- Relaksin. Hormon ini dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
- Laktogen adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron merangsang pembentukan air susu.
6. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
6.1. AIDS
AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang menyerang
sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus HIV (Human Immuno
Deficiency Virus). Virus ini menyerang sel darah putih yang merupakan
penangkal tubuh dari penyakit. Virus ini menyebar melalui hubungan
seksual dengan penderita AIDS, menggunakan jarum suntik yang juga telah
digunakan oleh penderita AIDS, keturunan, dan transfusi darah. Intinya,
darah, sperma, air mani, dan alat yang tidak steril menjadi perantara
penyebaran virus HIV.
6.2. Gonorrhea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.
Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea
akan merasakan sakit pada saat mengeluarkan urin. kadang-kadang urine
mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak
saluran reproduksi sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.
6.3. Endometriosis
Endometriosis
adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus,
yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang
terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani,
endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya
dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah
laser.
6.4. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium,
bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual atau jalan lain,
misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini
akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera
diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak
jantung dan pembuluh darah.
Banyak
negara seperti China yang mewajibkan setiap warganya untuk hanya
memiliki maksimal 1 anak. Sementara di Indonesia, pemerintah menyerukan
program KB yaitu setiap pasangan hanya punya 2 anak walaupun itu
laki-laki ataupun perempuan. Ini dilakukan dalam rangka mengendalikan
populasi di suatu negara.
|
HUBUNGAN Ksp DENGAN KELARUTAN (s)
Sebelumnya telah dijelaskan
bahwa Ksp disertakan hanya untuk garam sukar larut (dalam pelarut air) yang memiliki kelarutan
kecil. Setiap garam tentu memiliki harga Ksp yang berbeda-beda, kemudian adakah
kelarutan mempengaruhi Ksp suatu garam? Bagaimana hubungan kelarutan dan Ksp?
Analisislah hubungan
kelarutan dengan Ksp melalui 2 gambar dibawah ini…
AgCl AgI
Ksp
= 1,8. 10-10 Ksp = 1,5. 10-16
walaupun
terisi oleh ion Ag+ yang berikatan dengan ion dalam satu golongan
(VII A) tetapi menghasilkan data Ksp yang perbedaannya cukup besar. Dengan Ksp
AgCl yang lebih besar dari Ksp AgI, menurut kalian apakah kelarutan AgCl juga
akan lebih besar dari kelarutan AgI? Bukalah penentuan kelarutan berdasarkan Ksp ini…
Hubungan antara Ksp dengan Kelarutan suatu garam
Dengan
demikian, pada AgCl Ksp = 1,8. 10-10dan
AgI Ksp = 1,5. 10-16 bagaimana perbandingan kelarutan kedua senywa
tersebut? Dari gambar diatas kalian dapat mengetahui bahwa kelarutan akan
sebanding dengan Ksp suatu senyawa. Jadi kelarutan AgCl akan lebih besar dari
AgI, hal ini juga dapat kalian lihat dari gambar kedua larutan itu. Akan
terlihat AgI memiliki endapan yg lebih banyak, ini menandakan bahwa kelarutan
AgI kecil sehingga mudah terbentuk endapan. Semua itu dilihat secara
kualitatif, kemudian bagaimana kelarutan suatu senyawa secara kuantitatif???

Contoh: Mari kita menghitung
kelarutan AgBr dalam
air (gram per liter), untuk menganalisis apakah air dapat digunakan untuk
mencuci AgBr yang tidak
menyerap cahaya?
Kita mulai dengan persamaan kesetimbangan
berikut:
konsentrasi ion-ion ini pada kesetimbangan adalah sama (satu ion Ag + dilepaskan untuk satu ion Br-).
[Ag+]
= [Br-]
Substitusikan persamaan ini ke dalam Ksp sehingga memberikan hasil:
[Ag+]2
= 5.0 x 10-13
[Ag+] = [Br-] = 7.1 x 10-7M
Setelah kita tahu berapa banyak mol AgBr larut dalam
satu liter air, kita
dapat menghitung kelarutan dalam gram per liter.
Kelarutan AgBr dalam air hanya
0,00013 gram per
liter. Oleh karena itu kurang
tepat untuk mencoba mencuci AgBr
yang dikeluarkan dari film fotografi dengan air.
Perhitungan kelarutan produk dengan garam
yang memiliki
perbandingan 1:1 seperti AgBr relatif mudah dilakukan. Lalu bagaimana kelarutan garam yang
memiliki perbangdingan 1:2 atau 2:1? Untuk menjawabnya, kalian dapat analisis hubungan
antara kelarutan garam dan konsentrasi ion nya pada kesetimbangan. Dengan membuka perbandingan kelarutanproduk dengan garam
Sebelumnya
kalian sudah mengetahui bahwa koefisien reaksi akan menentukan Ksp yang
dihasilkan. Pada garam CaF2: ( Ksp = 4,0 x 10-11)
kelarutan dalam gram per liter (CaF2). Dengan begitu, terlihat bahwa Ksp akan berbanding lurus dengan kelarutan.
HIDROLISIS GARAM
Reaksi
asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Akan tetapi
reaksi penetralan tidaklah berarti membuat larutan garam menjadi
netral. Sabun merupakan contoh garam yang bersifat basa. Bahasan dalam
bab ini berkaitan dengan sifat larutan gararn. Pertama, Anda akan di
ajak untuk menyelidiki sifat larutan garam. Selanjutnya akan dibahas
teori yang menjelaskan sifat larutan garam tersebut, yaitu konsep
hidrolisis. Pada bagian akhir akan dibahas rumus yang dapat digunakan
untuk memperkirakan pH larutan garam berdasarkan konsentrasi dan tetapan
ionisasi asam atau basa pembentuknya.
SIFAT LARUTAN GARAM DAN KONSEP HIDROLISIS
1. sifat Larutan Garam
Sebagaimana Anda ketahui, garam merupakan senyawa ion, yang terdiri
dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap
berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam.
Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa (kation) & asam (anion).
Perhatikanlah contoh berikut.
Contoh:
Natrium klorida (NaCI) terdiri dari kation Na+ yang dapat dianggap berasal dari NAOH. dan Cl- yang berasal dari HCl Di dalam air, NaCl terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.
NaCI(aq) — Na+(aq) + C1-(aq)
Contoh:
Amonium sulfat [(NH4)2SO4] terdiri dari kation NH4+dan anion SO42-. IonNH4+ dapat dianggap berasal dari basa NH3 sedangkan ion SO42- berasal dari asam sulfat (H2SO4).di dalam larutannya, (NH4)2SO4 terdapat sebagai ion-ion yang terpisah.
(NH4)2SO4 (aq) — 2NH4 (aq) + SO42- (aq)
Juga perlu Anda ingat kembali, bahwa sebagian asam dan basa tergolong
elektrolit kuat sedangkan sebagian lainnya tergolong elektrolit lemah.
Di antara asam dan basa yang biasa kita temukan, yang tergolong
elektrolit kuat adalah:
Asam, Kuat :H2SO4, HCI, HNO3 (juga HI, HBr, dan HClO4).
Basa kuat :NaOH, KOH(sernua basa logam alkali) dan Ca(OH)2, Ba(OH)2 (semua basa logam alkali tanah, kecuali Be(OH)).
dari hasil percobaan diketahui bahwa sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunnya.
· Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral
· Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
· Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa
· Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan tetapan ionisasi basanya (Ka dan Kb).
Ka > Kb bersifat asam
K, < Kb bersifat basa
Ka = Kb bersifat netral
2. Konsep Hidrolisis
Kita telah melihat bahwa larutan garam ada yang bersifat asam, bersifat
basa atau bersifat netral Sebagai contoh, larutan NH4C1 ternyata bersifat asam. sifat asam atau basa suatu larutan bergantung pada perbandingan konsentrasi ion H+ dengan konsentrasi ion OH-. Mungkin Anda akan bertanya, mengapa larutan NH4C1 bersifat asam([H+]>[0H-])? Bukankah NH4C1 dalam air hanya menghasilkan ion NH4 dan ion Cl-.Sifat
larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis
merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air
(hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang
berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau
anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air
(terhidrolisis). Hidrolisis kation menghasilkan ion H30+ (H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion hidroksida (OH-)
Gambar
8.1 (a) Warna merah muda dari fenoltalein dalam larutan Naf menunjukkan
larutan itu bersifat basa, (b) warna kuning dari bromkresol-hijau dalam
larutan NaHSO4 menunjukkan larutan ini bersifat asam.
Hidrolisis
garam merupakan reaksi asam-basa Bronsted-Lowry. Sebagaimana telah kita
ketahui, bahwa semakin kuat suatu asam, semakin lemah basa
konjugasinya, dan sebaliknya. Jadi, komponen gararn yang berasal dari
asam lemah atau basa lemah merupakan basa atau asam konjugasi yang
relative kuat, dapat bereaksi dengan air; sedangkan komponen garam yang
berasal dari asam kuat atau basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi
yang sangat lemah, tidak dapat bereaksi dengan air, Dalam hubungan ini,
air dapat berlaku baik sebagai asam maupun sebagai basa. Marilah kita
bahas empat jenis garam seperti telah disimpulkan sebelumnya.
a. Garam dari Asam Kuat dan Basa kuat
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis. Dengan demikian, larutannya bersifat netral.
Contoh
natrium klorida (NaCI) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Baik ion Na+ maupun ion Cl-berasal
dari elektrolit kuat. Jadi, keduanya merupakan asam atau basa yang
sangat lemah, sehingga keduanya tidak bereaksi dengan air.
NaCI(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)



jadi. NaCI tidak mengubah perbandingan konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air, dengan kata lain, larutan NaCI bersifat netral.
b. Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah, '
Garam yang terbentuk dari basa kuat dan basa lemah akan mengalami hidrolisis sebagian (parsial), yaitu hidrolisis anionnya yang berasal dari asam lemah. Hidrolisis anion ini akan menghasilkan ion OH-, sehingga larutan akan bersifat basa (pH > 7).
contoh
Natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3C00-. Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak terhidrolisis). Ion CH3COO- merupakan basa konjugasi dari asam lemah CH3COOH, sehingga bereaksi dengan air (mengalami hidrolisis). Jadi, NaCH3C0O terhidrolisis sebagian (parsial).





hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka larutan bersifat basa (pH > 7).
c. Garam dari asam Kuat dan basa lemah
Garam
yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah akan mengalami hidrolisis
parsial,yaitu hidrolisis kationnya yang berasal dari basa lemah.
Hidrolisis parsial ini akan menghasilkan ion H30+, sehingga larutan akan
bersifat asam (pH < 7).
Contoh 1.
Amonium klorida (NH4CI) terdiri dari kation NH4+ dan anion C1-. Ion NH4+ yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis; sedangkan ion Cl-, yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCI, tidak terhidrolisis.
NH4CI(aq) NH4+(aq)+Cl-(aq)




Hidrolisis parsial ini akan menghasilkan ion H30+, sehingga larutan bersifat asam
Contoh 2.
Aluminium sulfat [Al2(SO4)3] terdiri dari kation A13+ dan anion SO42- Dalam larutan ion A13+ mengikat beberapa molekul air membentuk kation terhidrasi Al(H20)63+. Kation terhidrasi ini bersifat sebagai asam, dapat memberi proton kepada air; sedangkan SO42-, yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat H2SO4 tidak cukup kuat menarik proton. Oleh karena itu, Al2(SO4)3 terhidrolisis parsial dan larutan bersifat asam.





d. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Baik,
kation maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa.
terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.
Contoh:



Sifat
larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang
bersangkutan jika asam lebih lemah daripada basa (Ka<Kb), maka anion
akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika
basa lebih lemah dari asam (Kb<Ka), maka kation yang terhidrolisis
lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama
lemahnya dengan basa (Ka=Kb), larutan akan bersifat netral.
MENGHITUNG pH LARUTAN GARAM
Reaksi
hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian
kecil dari garam itu yang mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk
mengubah pH larutan. Tetapan kesetimbangan dari reaksi hidrolisis
disebut tetapan hidrolisis dan dinyatakan dengan Kh
1. garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, sehingga larutannya bersifat netral (pH = 7).
2. garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis parsil, yaitu hidrolisis anion. Misal rumus kimia garam adalah LA, maka hidrolisis anion adalah sebagai

Tetapan hidrolisis untuk reaksi (8.1) di atas adalah
Kh=

konsentrasi
ion OH sama dengan konsentrasi HA, sedangkan konsentrasi kesetimbangan
ion A- dapat dianggap sama dengan konsentrasi ion A- yang berasal dari
garam (jumlah ion terhidrolisis dapat diabaikan). Jika konsentrasi ion
A- itu dimisalkan M, maka persamaan 8.2 dapat dituliskan sebagai
berikut.
Kh=I

[OH-]=

selanjutnya, harga tetapan hidrolisis Kh dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi asam CH3COOH (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw)
HA(aq) A-(aq) + H+(aq) K=Ka


H20(1) H+(aq) + OH-(aq) K=kw
Menurut prinsip kesetimbangan, untuk reaksi-reaksi kesetimbangan di atas berlaku persamaan berikut.
Kx x Kh = Kw
atau
Kh =
Penggabungan Persamaan 8.3 dengan Persamaan 8.4 menghasilkan persamaan berikut.
[OH-]=
dengan Kw= tetapan kesetimbangan air
Ka= tetapan ionisasi asam lemah
M= konsentrasi anion yang terhidrolisis
Contoh *1 Menghitung pH. larutan garam
Tentukanlah pH larutan Ca(CH3COO)2 0,1 M; Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5.
Analisis masalah:
Ca(CH3C00)2
merupakan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah, sehingga
anionnya akan mengalami hidrolisis dan sifat larutan garam adalah basa.

0,1 M 0,1 M 0,2 M
Oleh karena Kw Ka, dan kemolaran anion yang terhidrolisis (CH3C00-) diketahui penyelesaiannya tinggal memasukkan data yang ada ke dalam rumus.
Jawab:
[OH-] =

[OH- ]=
.4)

=

=1,05 X 10-5
pOH =-log[OH-]
=-log 1,05 x 10-5=5-log 1,05
pH = 14-pOH
=9+log 1,05
= 9,02

3. Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah mengalami kation. Jika kation yang terhidrolisis itu dimisalkan BH+, maka reaksi hidrolisis serta persamaan tetapan hidrolisisnya sebagai berikut:

Kh=
……….(8.7)

Konsetrasi BH+ mula-mula bergantung pada konsentrasi garam yang dilarutkan. Misal konsentrasi BH+ mula-mula = M dan_konsentrasi BH+ yang terhidrolisis = x, maka konsentrasi kesetimbangan dari semua komponen pada Persamaan 8.6 adalah sebagai berikut:.


Mula-mula :M - -
Bereaksi :-x +x +x
Setimbang :M-x x x
oleh karena nilai x relatif kecil jika dibandingkan terhadap M, maka M - x = M. Dengan penertian itu serta mengganti H30+ dengan H+, maka Persamaan 8.7 dapat ditulis sebagai
berikut:
Kh=

[H+] =
……..(8.8)

sebaimana halnya penurunan Persamaan 8.4, harga Kh pada persamaan 8.8 di atas dapat dikaitkan dengan tetapan ionisasi basa (Kb) dan tetapan kesetimbangan air (Kw)


![]() |


Menurut prinsip kesetimbangan, berlaku:
Kh x Kb = Kw
atau
Kh=

Penggabungan Persamaan 8.8 dengan Persamaan 8.9, akan menghasilkan persamaan berikut:
[H+]=

dengan Kb = tetapan ionisasi basa lemah pembentuk garam
M = molaritas kation (komponen garam yang mengalami hidrolisis)
Kw = tetapan kesetimbangan air
Contoh Soal 8.2 Menghitung pH larutan garam
Berapakah pH larutan 0,1 M NH4C1? Kb NH3 = 1,8 x 10-5
Analisis masalah:
Amonium klorida (NH4C1) merupakan garam yang berasal dari basa lemah (NH3)
dan asam kuat (HCI), kationnya mengalami hidrolisis, sehingga larutan
garamnya bersifat asam, pH larutan dihitung dengan rumus:
[H+]=

Oleh karena Kw Kb, dan kemolaran (M) ion yang terhidrolisis diketahui, maka penyelesaiannya tinggal memasukkan data yang ada ke dalam rumus.
Jawab:
[H+]=

=

=7,45 x 10-6
pH = 5,1
4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah
Garam
yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total
(kation dan anion mengalami hidrolisis). Adapun pH larutan, secara
kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb
maupun dengan konsentrasi garam. pH larutan yang tepat hanya dapat
ditentukan melalui pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan
rumus:
[H+]=
;Kh=


Sifat
larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang
bersangkutan. Jika lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion
akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika
basa lebih lemah dari asam (Kb < Ka), maka kation yang terhidrollsis
lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama
lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral.
RANGKUMAN
1. sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya.
2. sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis.
3. hidrolisis garam adalah reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam atau basa lemah degan air.
4. garam dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis, larutannya bersifat netral.
5. garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis anion), larutannya larutannya bersifatt basa.
[OH-]=
;Kh=


6. garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial (hidrolisis kation), larutannya bersifat asam.
[H+]=; Kh=

7. Garam
dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total, sifat
larutannya bergantung pada harga Ka asam dan Kb basa pembentuknya.
[H+]=
;Kh=


Langganan:
Postingan (Atom)